Hadapi Tantangan Bisnis, Direktur Produksi Bambang Haryanto; PT Semen Tonasa Terus Berinovasi

    Hadapi Tantangan Bisnis, Direktur Produksi  Bambang Haryanto; PT Semen Tonasa Terus Berinovasi
    komitmen Semen Tonasa bangun TPM melalui pengembangan SGA

    PANGKEP - Menghadapi kondisi bisnis yang penuh tantangan, PT Semen Tonasa terus berinovasi agar tetap dapat tumbuh berkembang. Termasuk di tengah kondisi Pandemi Covid-19.

    Salah satu inovasi yang terus dikembangkan oleh BUMN persemenan terbesar di Indonesia Timur ini adalah implementasi Total Productive Maintenance (TPM) melalui pengembangan Small Group Activity atau SGA.

    Total Productive Maintenance atau TPM ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kualitas produksi melalui kegiatan perawatan mesin, perlengkapan dan peralatan kerja lainnya. Sedangkan Small Group Activity atau SGA merupakan kelompok kecil yang fokus dalam melaksanakan perbaikan dan peningkatan berkelanjutan di tempat kerjanya dalam rangka meningkatkan performanya.

    Direktur Produksi PT Semen Tonasa Bambang Haryanto menyebutkan bahwa kontribusi implementasi TPM dan SGA di Semen Tonasa terbukti mampu meningkatkan efisiensi biaya produksi. "Fokus utama Total Productive Maintenance adalah untuk memastikan seluruh perlengkapan dan peralatan produksi dapat selalu beroperasi dengan kondisi yang terbaik, sehingga mampu menghindari terjadinya kerusakan secara tiba-tiba yang dapat mengganggu proses produksi."

    "Beberapa program kerja untuk mendukung TPM di perusahaan antara lain pengembangan Maintenance System Online, Peningkatan aktivitas dan kualitas SGA, serta pelaksanaan training, penilaian dan awarding TPM. Dengan ini diharapkan pelaksanaan TPM bisa lebih terukur dan terakselerasi lagi." ungkapnya.

    Sementara itu GM Komunikasi dan Hukum PT Semen Tonasa Andi Muhammad Said Chalik menyampaikan bagaimana upaya perseroan dalam membudayakan TPM di seluruh unit kerja. "Dalam rangka mendukung implementasi serta penerapan TPM, perusahaan menjadikan TPM ini sebagai Key Performance Indicator yang berlaku secara general di seluruh unit kerja. Jadi, kewajiban TPM ini bukan hanya di unit produksi saja. Tapi area kantor pusat juga diwajibkan. Karena itu, pengukuran TPM ini kita bagi 2, yaitu untuk manufaktur dan untuk non manufaktur."

    "Demikian pula keberadaan Small Group Activity di tiap unit kerja, juga memiliki peran yang sangat penting. Tiap-tiap SGA ini memiliki fokus area yang harus dijaga dan dirawat masing-masing. Hal ini agar unit kerja mereka dapat memberikan hasil kerja berkualitas, biaya lebih efisien, dan pelayanan lebih cepat." tambahnya.

    Sepanjang 2021, Total Productive Maintenance dan Small Group Activity memiliki peran yang cukup signifikan dalam menciptakan efisiensi biaya di produksi.( Herman Djide)

    PANGKEP SULSEL
    HermanDjide

    HermanDjide

    Artikel Sebelumnya

    Jelang Buka Puasa, Kembali Kasat Lantas...

    Artikel Berikutnya

    Karya Bakti TNI, Dandim 1421/ Pangkep Letkol...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Dandim 1805/Raja Ampat Paparkan Hasil Capaian Pelaksanaan Program TMMD Ke-122 Kepada Kasdam XVIII/Kasuari
    Babinsa Koramil Deket Bantu Distribusikan Air Bersih kepada Warga

    Ikuti Kami